Pernah tidak kita coba meludah ke langit? Apa yang terjadi? Ludah itu tidak akan ke mana-mana, ludah pasti jatuh lagi ke wajah kita sendiri. 🫣
Nah, menghina atau merendahkan orang lain itu persis seperti meludah ke langit. Kata-kata buruk yang kita lontarkan tidak hanya menyakiti orang lain, tapi pada akhirnya akan balik menyakiti diri kita sendiri—baik di dunia maupun di akhirat.
Peganglah Prinsip hidup
firman Allah SWT:
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا
“Jika kamu berbuat kebaikan, maka sesungguhnya kamu telah berbuat kebaikan untuk diri kamu;
dan jika kamu berbuat kejahatan, maka berbalik kepada diri kamu juga.”
(Surah al-Isra’: 7)
Maka menghina orang lain laksana meludahi langit yang artinya akan meludahi diri sendiri.
وَجَزٰٓ ؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۚ
“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal,
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 40)
Semua perbuatan akan kembali kepada yang berbuat
مَنْ عَمِلَ صَا لِحًـا فَلِنَفْسِهٖ وَمَنْ اَسَآءَ فَعَلَيْهَا ۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّا مٍ لِّلْعَبِيْدِ
“Barang siapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan *Tuhanmu sama sekali* *tidak menzalimi* hamba-hamba-(Nya).”
(QS. Fussilat 41: Ayat 46)
Rasulullah SAW sudah mengingatkan kita: ‘Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia *berkata yang baik atau diam.’ (HR. Bukhari dan Muslim).
Pesannya jelas, kalau tidak bisa bicara sesuatu yang baik, lebih baik diam. Karena lisan ini kecil bentuknya, tapi dampaknya besar.
Kata-kata bisa membangun atau menghancurkan, bisa menyembuhkan atau melukai.
Jadi, daripada menyebarkan kata-kata yang bisa melukai, mari kita biasakan pakai lisan kita untuk menyebarkan kebaikan.
Karena apa yang kita ucapkan, cepat atau lambat, akan balik ke diri kita sendiri.
Jazakumullah Khoiron Katsiron
Ustadz Arifin Jayadiningrat
Aksi Peduli Bangsa