Islam: Mengaktifkan Akal dan Hati

10 December 2024

Islam adalah satu-satunya agama yang diterima oleh Allah.

Namun, menjadi seorang Muslim tidak berarti menjadi fanatik seperti sebagian umat agama lain. Fanatisme diharamkan dalam Islam.

Keimanan bukan hanya soal “percaya” tanpa dasar, tetapi keyakinan yang lahir dari logika dan bukti.

Maka Allah memerintahkan kita untuk berpikir, merenung, dan mencari kebenaran melalui tanda-tanda yang ada di sekitar kita.

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bahwa Al-Qur’an itu benar.”(QS. Fussilat: 53)

Kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam:

Ia melihat bintang, bulan, dan matahari, lalu berpikir: Apakah ini Tuhanku? Tapi ketika semuanya tenggelam, ia sadar, hanya Allah, Sang Pencipta, yang layak disembah.

Tantangan Kita Hari Ini

Sayangnya, banyak Muslim saat ini kebiasaan berpikir ini hilang. Bahkan pada saat salat atau zikir kita tidak ada rasa.

Kita mengucap “Subhanallah” hanya di lisan, tanpa mengaktifkan akal dan hati. Padahal, zikir itu bukan sekadar kata-kata.

Zikir yang sejati adalah saat hati, akal, dan lisan berkolaborasi bersama merenungkan kebesaran Allah.

Misalnya, saat mengucap “Subhanallah” (Maha suci Allah), renungkan: Betapa sempurnanya Allah menciptakan segala sesuatu, dan betapa kecilnya kita dibandingkan kebesaran-Nya.

Kenapa Pengetahuan Saja Tidak Cukup?

Semua orang tahu bahwa Allah adalah Sang Pencipta dan Pengatur alam semesta. Bahkan orang bermaksiat, seperti pemabuk atau penjudi atau pengguna narkoba, tahu Allah itu ada. Tapi pengetahuan itu hanya ada di kepala mereka, tidak sampai ke hati.

Itulah sebabnya mereka terus tenggelam dalam dosa.

Apa yang Harus Kita Lakukan?

Jadikan zikir dan kesadaran selalu bersama Allah sebagai kebiasaan harian. Saat berdiri, duduk, atau berbaring, selalu ingat:

- Tidak ada satu pun yang benar-benar kita miliki karena semuanya adalah milik Allah

- ⁠Setiap langkah, setiap nafas, dan setiap tindakan harus mencerminkan kesadaran bahwa kita hidup untuk membesarkan Allah sampai ajal menjemput.

Bersama Aksi Peduli Bangsa Mari Kita Membawa Perubahan

Setiap kontribusi Anda, sekecil apa pun, dapat membawa kebahagiaan dan harapan bagi mereka yang membutuhkan. Mari jadi bagian dari gerakan kebaikan ini.