Realita masyarakat kita melihat Islam sungguh menyedihkan.
Karena islam hanya dianggap menggunakan pendekatan emosional dan spiritual saja.
Ajaran agama islam bukan hanya sebatas itu saja dengan istilah *ESQ* ( Emotional and Spiritual Quotient )
Ini justru menjatuhkan ajaran Islam.
Maka ayat pertama yang turun adalah *IQRO* .
Bukan berimanlah
Bukan Sholatlah,
Bukan Bersedekahlah, Bukan puasalah.
Banyak ayat ayat di Al-Qur’an mengajak kita untuk berpikir.
*أَرَأَيْتَ*
araita selalu digunakan dalam Al-Qur’an.
أَلَمْ تَرَ
alam taro
ini semua mengajak kita berpikir mendalam saat melihat segala sesuatu apapun
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَ صْحٰبِ الْفِيْلِ
“Tidakkah engkau (Muhammad) *PERHATIKAN* bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?”
(QS. Al-Fil 105: Ayat 1)
Padahal itu adalah waktu nabi Muhammad baru dilahirkan.
Nabi sama sekali *TIDAK* merasakan dan mengalami peristiwa pasukan Gajah
pada waktu kabah diserang, maka perintah ini bertujuan agar mengaktifkan akal sehat..
*Apakah kalian tidak memperhatikan,*
Ini jelas kita disuruh berpikir
Disinilah porsi *AKAL* diberikan dalam islam.
Agama islam melihat manusia secara utuh atau keseluruhan.
Islam bukan hanya sekedar *urusan rohani* atau urusan emosional saja.
Maka kita harus melihat metode Al-Qur’an dalam menerangkan akidah.
Dari software ini akan memberikan dampak kepada perilaku kita, ibadah kita.
Jadi kalau ini tidak paham *TAUHID RUBUBIYAH,* maka ibadah kita akan setengah hati. Ibadah-ibadah lainnya juga *TIDAK* ada getaran di hati.
Dampak lainnya jika kita tidak paham tauhid rububiyah adalah kita *gampang tersinggung, gampang marah*.
Mari membiasakan pikiran kita dalam melakukan sesuatu ingat Allah, misalnya
Bangun tidur LANGSUNG kita berdzikir,
Sebelum masuk wc baca doa ingat Allah, setelah keluar WC Ingat Allah lalu baca doa.
*INILAH YANG HILANG* dari kita kenapa? Karena Habit of mind kita yang rutinitas saja, lupa Allah….
Kita ketika melihat tubuh saya adalah tubuh saya.
Tidak ada rasa terima kasih nya kepada Allah yang telah menciptakan kita.
Semua ini kita dikasih oleh Allah.
Semua itu pemberian dari Allah
Bagaimana cara melihat sesuatu ?? lihatlah pikiran dan hati kita !
ada Allah atau tidak ?
Kalau kita lihat tubuh kita, kembalikan semua ke Allah. Maka hati dan pikiran kita ADA ALLAH
Jangan lihat tubuh kita adalah tubuh kita.
Perhatikan firman Allah
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
فَاِ ذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَا ذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَا مًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ
“Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan sholat(mu), *INGATLAH* (berzikirlah) *ALLAH* ketika kamu *BERDIRI* , pada waktu *DUDUK* , dan ketika *BERBARING* .
."(QS. An-Nisa' 4: Ayat 103)
Padahal Sholat itu sendiri itu adalah mengingat Allah
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اِنَّنِيْۤ اَنَا اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنَاۡ فَا عْبُدْنِيْ ۙ وَاَ قِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ
“Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan *laksanakanlah sholat untuk mengingat Aku."*
(QS. Ta-Ha 20: Ayat 14)
Dalam berzikir sangat membutuhkan pengulangan (repetition) yang harus BERSIFAT intensif, agar bisa mentransfer pesan dari yang bersifat kognitif ke yang bersifat afektif.
Bila kita ulang ulang dalam berzikir dengan berpikir
*Maka akan ada getaran di hati sehingga bisa menikmati ibadah*
Mari kita saling mengingatkan agar diri kita terus membangun paradigma Tauhid sehingga kita dapat menikmati ibadah.
Jazakumullah Khoiron katsiron
Ustadz Arifin Jayadiningrat
Aksi Peduli Bangsa